Senin, 30 Januari 2012

"Kayuhku Untuk Negeriku"

"Kayuhku Untuk Negeriku"

Bismillahitawakkaltu....
Niat yang satu ...
Untuk Rabbku ...

Satu demi satu ...
Pedal sepedaku ...
Kukayuh untuk Negeriku..

Tak peduli berapa peluh ...
Tak hirau berapa keluh ...
Tak terhitung hujan Petir ...
Tak terbayang panas getir ...
atau terik yang mencekik ...

Namun kayuhku kan terus melaju ...
Mengarungi sejengkal demi sejengkal tanah airku ...

Geloraku ...
Semangatku ...
Jiwa dan Ragaku ...
Kupersembahkan bagimu ...

Moga Rabbku terus membimbingku ...
Mengokohkan tekad dan keyakinanku ...
Meluruskan orientasi dan keikhlasanku ...
Hingga Cita jadi Realita ...
Harapan berbuah Jaya ...
Pengorbanan berbunga Karya ...
Dan bunda pertiwi pun tersenyum bangga ...

SPATAZ ...
Tempatku berkreativitas ...
Melahirkan ide dan gagasan cerdas ...
Merangkai potensi dan peluang jadi prestasi atas ...

SPATAZ ...
Kumulai dari sini ...
Untuk yang lebih pantas ...
Bagi diri, keluarga, agama dan negeri ini ...
InsyaAllah ...
Kayuhku untuk negeriku ...



20 Januari 2012, Pasir Panjang Singkawang
Imam Trustco

Senin, 03 Oktober 2011

Rawa’i…(kabar gembira)

Rawa’i…

Bismillah..
Insya Allah jika Allah menghendaki..
Dalam waktu dekat ini…
Ana akan mendapatkan jodoh pujaan hati…
Sang Bidadari titisan Illahi…

Parasnya mang tak secantik Clheopatra..
Tapi hatinya seanggun Fatimah Azzahra…
Hartanya tak sebanyak putri Diana…
Tapi kesahajaannya sekaya Khadijah sang legenda…

Namanya Wahyu Fitri Astuti..
Paduan kata yang indah sekali…
Kombinasi apik dengan namaku, Imam Wahyudi…
Wahyu…. Yudi…

Bertinggal di Pemangkat dekat Jawai..
Dekat pantai dan seberang Kepri..
Di gang Mawar dan Jalan Melati..
Ayahnya melayu Pemangkat asli..
Sedang ibunya tulen tiang Jawi..

Ana ta’aruf dengannya 28 Mei..
Kemudian ana khitbah dia 18 Juni..
Dan insya Allah akadnya 17, sedang walimahnya 18 September nanti..
Dengan sabar murabi dan istri mendampingi..

Terimakasih tak terbalas untuk abi wa ummi…
Atas dukungan dan doa tulusmu selama ini..
Terimakasih ibu dan bapak calon istri…
Untuk keikhlasan dan penerimaan atas diri ini..

Syukur bejuta syukur pada_Mu ya Rabbi…
Dan ribuan terimakasih padamu, murabi..
Telah menunjukkan cinta sejati…
Dibangun dengan keikhlasan hati…
Ditumbuhkan dengan ketulusan hakiki…
Semua karena cinta dan ridha Illahi..

Bagimu yang belum punya niat di hati..
Untuk menyudahi hidup sendiri..
Segeralah mengakhiri…
Terus bersabar dan mohon pada Illahi..
Agar ditunjukkan cinta sejati..

Mohon doa antum ya akhi wa ukhti…
Moga dimudahkan sampai tiba saatnya nanti…
Terwujudnya keluarga Rabbani dan Haraki…
Terus berkarya membangun negeri…
Menuju Indonesia Madani…

Amin ya Rabbi..

(Imam SJ GD)

Doa Special Moment

Pontianak, 12 Juli 2011

Doa Special Moment

Bismillah…
Ya Rabb…
Malam ini…
Dua hamba¬¬_Mu yang dhaif…
Dengan segala kerendahan hati..
Dan penuh kesadaran serta kepasrahan diri…
Bermunajat kepada_Mu ya Rabb….
Jika bukan karena maghfirah_Mu..
Maka tidaklah pantas hamba yang hina ini memohon pada_Mu..

Rabbanaghfirlana ya Rabb…
Ampunila segala dosa-dosa kami..
Ampunilah segala kemaksiatan kami..
Atas _Mu dan atas hamba-hamba_Mu yang shaleh..
Dan jagalah segala aib-aib kami..
Di dunia dan di akhirat ya Rabb…

Ya Rabb…
Ampunilah segala dosa dan kesalahan ayah dan ibu kami..
Baik yang di sengaja maupun yang khilaf..
Yang dahulu, sekarang maupun yang aka datang…
Dan Sayangi keduanya ya Rabb…
Sebagaimana mereka telah dengan tulus menyayangi kami sepenuh hati..
dan mencintai sepenuh jiwa…
Ampuni kami ya Rabb..
Yang belum sempat memberikan bakti terbaik kami kepada mereka berdua..
Yang tak henti-hentinya terus meminta dan menyusahkan mereka hingga saat ini..
Jagalah mereka ya Rabb…
Berkahkan usianya ya Rabb..
Murahkan rizkinya..
Mudahkan segala urusanya..
Dan kumpulkan kami di surga_Mu kelak bersama Rasulullah SAW dan para sahabat..

Ya Rabb…
Segala puji bagi_Mu yang telah mempertemukan kami berdua dengan ikatan yang suci…
Kokohkanlah ikatannya dengan kasih_Mu ya Rabb…
Hingga dia terus tumbuh dan bersemi mengharumkan jagad raya…
Kekalkanlah temalinya dengan cinta_Mu ya Rabb..
Hingga dia terus bersama hingga ke Surga_Mu kelak..


Ya Rabb…
Ridhailah keluarga kami dengan keridhaan keluarga nabi SAW..
Agar kami bahagia di dunia dan akhirat..
Berkahilah bahtera kami dengan keberkahan keluarga Fatimah dan Ali..
Agar kami selalu dapat memberikan kemanfaatan/kemaslahatan bagi ummat..
Hingga setiap insan sayang kepada kami..
Rahmatilah rumah tangga kami dengan rahmatnya keluarga para sahabat…
Agar kami mampu memperjuangan yang haq dengan jiwa dan raga.. dan
Naungi kehidupan kami dengan kasih_Mu sebagaimana kasih_Mu pada keluarga para mujahid..
Agar kami bersama jamaah ini terus ikhlas mewujudkan cita..

Ya Allah..
Di belakang hamba adalah istri hamba…
Bidadari yang Engkau titipkan kepada hamba…
Hamba mencintainya sepenuh jiwa karena kecintaan hamba kepada_Mu ya Rabb…
Berikan lah hamba petunjuk_Mu…
Agar hamba dapat mejaga amanah_Mu..
Dapat membimbingnya dengan tulus..
Mencarikan rizki yang halal dan berkah..
Dan dapat memimpin dengan adil..
Dan jadikanlah amanah kepemimpinan ini menjadi sebab Ridha_Mu, untuk hamba menghuni surga_Mu yang mulia..
Ampunilah atas segala keterbatasan hamba ya Allah..
Hamba berlindung kepada_Mu dari menyia-nyiakan amanah..

Rabbana..
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rezeki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.

Ya Allah…
Jadikanlah istriku penyejuk hatiku…
Yang taat kepada_Mu dan taat kepadaku..
Jadikanlah istriku penenang jiwaku..
Yang bisa menjaga kehormatan diri dan menjaga kehormatan keluarga..
Jadikanlah istriku penentram hidupku..
Yang bisa menjaga, membimbing dan mendidik anak-anak kami kelak dengan baik..
Ya Allah..
Berilah kami keselamatan di dunia dan akhirat…
Dan masukkan kami ke dalam surge_Mu bersama para syuhada..

Ya Rabb…
Lahirkan dari rahim istri hamba..
Dzuriat yang shaleh…
Yang taat berbakti pada_Mu, pada kedua orang tuanya, pada masyarakat, bangsa dan Negara…
Lahirkan dari rahim istri hamba..
Anak yang cerdas…
Yang dengan kecerdasanya dia menjadi seorang hafidz..
Yang pandai akademisnya, intelek dan dewasa dengan ilmunya..
Baik ilmu agama maupun ilmu akhiratnya…
Sehingga dengan itu membawa kemaslahatan bagi ummat…
Lahirkan dari rahim istri hamba..
Mujahid yang tangkas..
Mujahid yang akan menjadi teladan bagi tiap manusia..
Yang akan menjadi pemimpin dalam segala hal..
Pemimpin bagi bangsa, negara, jamaah dan ummat ini…

Ya Rabb…
Berilah kami kemampuan dan petunjuk_Mu…
Agar kami dapat menjaga, membimbing dan memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri kami tercinta kelak…
Berilah kami kekuatan ya Rabb..
Agar kami dapat terus bersabar dalam memberikan kasih-sayang kepada putra-putri kami kelak..

Ya Allah…
Kami berlindung kepada_Mu dari godaan syaitan yang terkutuk…
Yang selalu menggoda dan menjerumuskan manusia pada kehinaan..
Kami berlindung kepad_Mu dari keluarga yang tidak barokah…
Yang tidak membawa manfaat bagi diri kami, masyarakat, bangsa dan Negara..

Ya Rabb…
Perkenankanlah segala doa-doa hamba…
Sesungguhnya hanya kepada_Mu kami memohon dan berserah diri..
Dan Engkau Rabb yang Maha mendengar doa hamba-hamba_Mu…
Amin…..

(Imam SJ GD)

Satu Tahun...

Satu Tahun...

Satu tahun sang jawara memimpin negri..
Hari demi hari..
Bak mimpi...
Mimpi di siang hari..
di tengah terik yg membakar kulit ari..
Mimpi berdiri di tengah bara api..
Maju berarti mati..
Mundur sama tak beri..
Atau tetap diam, dan mati perlahan tapi pasti..

Oh.. negri..
Satu tahunya di sambut jutaan aksi..
dan degan bejuta ekspresi..
Ada yang sakit hati..
Ada yang benci..
Ada yang mnikmati..
Ada juga yang menari-nari..

Oh negri..
Banyak sekali yang di uji...
Maulai dari Century..kapolri..jaksa..KPK..ampe Manokwari...
Trus apa lagi...

Jangan...jangan lagi..
Eksekutif mesti bebenah diri..
Legislatif hars sadar diri..
Bahwa di luar sini..
di luar istana dan senayan..
Jutaan bahkan ratusan juta penduduk negri..
Menjerit lapar dan menahan perih di hati..
Ini mesti segera di akhiri...

Satu tahun SBY memimpin negeri..

Minggu, 04 September 2011

Ayat-ayar KORUPTOR

Ayat-ayat koruptor..

Memang..
Tidak mudah hidup di dunia..
Maka aku harus berbuat hina..

Sungguh..
Sangat berat tinggal di bumi..
Maka aku harus mencuri..

Dunia tak seluas daun kelor..
Maka otak ku pun musti kotor..

Bumi tak sekecil sendok..
Maka harus merampok..

Tak penting bagi ku orang berkata apa..
Tak penting bagi ku orang kan makan apa..
Tak perlu ku tahu negara kan rugi berapa..

Yang penting aku kenyang..
Anak istriku senang..
Keluargaku tenang..
Dan orang-orang bodoh dan dungu yang mengikutiku diam..

Yang penting rumahku megah dan bertingkat..
Mobilku banyak dan mengkilat..
Uangku berlipat-lipat..

Di luar sana jutaan orang mati kelaparan..
Semboyanku..
MANA DULI…
Di luar sana jutaan orang miskin..
Slogan ku…
MANA DULI…
Di luar sana jutaan pengangguran..
Prinsipku..
MANA DULI..

Kalau aku di tangkap..
Gampang..
Jaksa dan polisi tinggal ku suap..
Semua bisa di sulap..

Kalau aku di jegal..
Gampang…
Aku bayar tukang jagal..
Semua bakalan gagal…

Tuhan….???
Eemmmm…
Ntar dulu kayaknya…
Utama kenyangin dunia
Pesta, dansa, foya-foya, wanita itu yang utama..
Selamat datang dunia..
Selamat tinggal neraka…

Aku bangga profesiku..

Pontianak,
imam sj gd

Seperti Biasa...

Seperti Biasa…

Sunyi…
Sepi…..
Rumah Tuhan bak makam serdadu..
Hanya terlihat tiang yang membisu...
Hamparan sajadah yang lesu..
Dan mimbar kayu yang kian layu..
Ternyata manusia tak lagi bertamu..
Seperti biasa..
Hilang begitu saja..
Tanpa jejak dan kata..

Seperti biasa…
Kerudung dan mukena kembali ke peraduanya…
Terlipat rapi bak singgasana..
Duduk manis bersama saudara-saudaranya…
Di lemari indah nan sempurna…
Ternyata manusia hanya ingat satu bulan saja…
Seperti biasa..
Hilang begitu saja..
Tanpa jejak dan kata..

Seperti biasa..
Koko dan si gajah duduk kembali ke habitatnya…
Tertidur lelap bersama kemeja…
Berhias bunga dan fugo buah jadi parfumnya…
Ternyata manusia hanya bersama dibulan puasa…
Seperti biasa..
Hilang begitu saja..
Tanpa jejak dan kata..

Seperti biasa…
Surat dari Tuhan jadi hiasan semata…
Berdiri tegak di lemari kaca…
Meratap sayu menatap pemiliknya…
Berharap rindu akan dibaca..
Ternyata manusia lupa dibulan lainnya..
Seperti biasa..
Hilang begitu saja..
Tanpa jejak dan kata..

Seperti biasa…
Mulut kembali liar berkata…
Mata kembali menatap dengan nafsunya…
Tangan kembali bebas bertingkahnya…
Kaki kembali buas melangkahnya..
Hati menjarah apa yang ada…
Pikiran kembali terbang entah kemana…
Tanpa makna…
Berkhayal kan hidup sepanjang masa..

Rabbanaghfirlana ya Rabb….

Meliau, 2 September 2011
Pkl 09.00 wib

Belum Tuntas...

Belum Tuntas….

Sekejab petir yang menyambar…
Secepat kilat yang menjalar..
Gemuruh Guntur yang menggelegar…

Menembus di keheningan..
Menerjang di kesunyian…
Peluru panas menyadarkan…

Mulut hanya diam seribu bahasa…
Tangan terkulai tak berdaya…
Jantung terasa sesak di dada…
Raga pun kaku tanpa nyawa..
Sedang jiwa tertegun merana…

Seolah tak percaya…
Tapi ini realita…
Ini nyata…
Dan ini menyiksa…

Serasa baru saja akan memulai…
Serasa baru saja akan mengurai…
Serasa baru saja cerita akan di tuliskan..
Kisah-kisah akan diparodikan..
Dan naskah panjang akan dilakonkan…

Semua hilang.
Hilang di gelapnya malam..
Karena sang surya meninggalkan…

Semua pergi…
Pergi ditengah kegundahan..
Pergi ditengah kegalauan..
Pergi ditengah kegersangan…

Belum tuntas…
Belum lagi sempat buat arti…
Bakti suciku pada_Mu ya Rabbi…
Belum tuntas..
Belum lagi sempat merangkai..
Budi pekerti pada makhluk_Mu di bumi…
Belum tuntas…
Belum lagi sempat menyadari..
Menyadari debu yang kian menggunung di jiwa…
Menutup rapat mata hati…
Membutakan raga…

Menghinakan semua…
Hina akal dan logika..
Hina kata dan suara..
Hina langkah dan lakunya…

Rabana…
Ijinkan sang surya kembali menghampiri dunia…
Agar gelap kembali ceria..
Gundah kembali bahagia…

Rabbana..
Terlalu mulia surga bagi hamba…
Tapi juga tak sanggup hamba di neraka..

Rabbana…
Ampunkan hamba…
Ampunkan orang tua hamba…
Ampunkan saudara-saudara hamba…

Saudaraku…
Maafkan aku…
Atas luka dari kataku..
Atas sakit dari sikapku..
Atas perih dari lakuku..

Moga sang surya kembali menghampiri dunia…
Moga Allah kumpulka kita bersama Rasul dan para sahabatnya di surge_Nya..

Amin…

Pontianak, 27 Agustus 2011
Pkl 07.30 wib
imam sj gd