Minggu, 14 Agustus 2011

Melihat dengan mata, mendengar dengan telinga

Lebih liberal dari Amerika...
Lebih ateis dari Rusia....
Lebih....karena lahir di negeri bak surga...
Bukan di Amerika...atau pun Rusia..

Membiarkan nafsu berlari liar sesuka hati..
Melepas akal di kepala terbang tak terkendali...
Logika mengalahkan bahasa Robbani..
Retorika membutakan hati nurani..
Tabrak sana tabrak sini...
Sruduk itu sruduk ini..
Tak lagi penting harga diri...
Tak lagi guna jati diri..
Kehormatan digadai...
Kewibawaan dicerai..
Dosa bak lalat di ujung jari...
Neraka bak semut di sebrang sungai..

Buta....
Benar-benar buta...
Buta mata hati...
Buta mata asli...kali..
Tulisan kitab tak lagi berarti..
Kalimat Tuhan tak lagi mumpuni...
Semua tersimpan rapi...
Pada rak lemari kayu jati..
Bulan suci ternodai..
Bulan lain...apa lagi..

Kesolehan sekedar di psantren dan padepokan semata..
Ketaatan hanya di masjid dan mushala..
Kedisiplinan hanya pada markas tentara..
Kerapian hanya di sekolahan saja..

Nilai itu tersimpan begitu dalamnya ..
Belum mendunia dan membahana..
Sekedar ritual dan formalitas belaka...
Tercecer jauh dari manusia..

Entah lah...
Sekedar asumsi atau analisa..
Melihat dengan mata...
Mendengar dengan telinga..
Sekali lagi..
Lebih leberal dari Amerka..
Lebih ateis dari Rusia..

Pontianak, 15 Agustus 2011
pkl, 00.30 wib

(Imam SJ GD)